top of page

Sama-Sama Masalah Sistem Reproduksi Wanita, Kenali Perbedaan Ciri-Ciri PCO dengan PCOS

Satu lagi gangguan kesehatan pada sistem reproduksi wanita yang perlu Anda ketahui adalah polycystic ovaries atau PCO (kista ovarium). Jangan salah, meski sama-sama menyerang ovarium, PCO berbeda dengan PCOS--yang juga dikenal mengganggu kesuburan wanita. Oleh karena itu, ketahui ciri-ciri PCO supaya bisa menanganinya dengan tepat.


Apa itu PCO?


Secara umum, pada ovarium terdapat folikel atau kantung kecil berisi cairan dan menjadi tempat ovum (sel telur) berkembang. Pada kondisi normal, ada beberapa folikel sekali waktu yang tersebar pada ovarium. Secara alami, folikel ini akan pecah mengeluarkan sel telurnya.


PCO terjadi ketika terdapat lebih banyak folikel yang berkembang pada satu waktu dan rata-rata berada pada lokasi yang sama di ovarium. Folikel yang mengalami PCO memiliki ciri-ciri tampak lebih besar atau bentuk yang sedikit berbeda dari biasanya.


Namun, kondisi PCO masih umum dan banyak perempuan yang mengalaminya. Kebanyakan, PCO terjadi secara alami karena siklus haid normal (kista fungsional). Kista tersebut bukan penyakit parah dan dapat hilang dengan sendirinya setelah beberapa bulan. Terutama, kalau usia wanita yang mengalami masih tergolong muda.


Meski demikian, pemilik PCO tetap perlu melakukan konsultasi dan memeriksakan diri ke dokter. Tujuannya, untuk mengetahui apakah kista karena PCO tersebut sudah mengecil atau hilang sama sekali.


Ciri-Ciri PCO


PCO pada awalnya tidak menimbulkan gejala yang kasat mata. Kondisi PCO sering diketahui secara tidak sengaja melalui pemeriksaan dengan ultrasonografi. Namun, seiring pertumbuhan kista yang makin banyak, ciri-ciri PCO akan Anda rasakan, seperti:


  • Sakit di daerah panggul

  • Nyeri perut sebelum atau sesudah menstruasi

  • Nyeri setelah berhubungan seks

  • Nyeri pada payudara

  • Merasa tidak nyaman di perut

  • Mual


Jika gejala-gejala tersebut tidak juga hilang--terutama nyeri pada panggul--atau kista tetap membesar dan tampak ada potensi kanker, dokter akan melakukan tindakan pengobatan. Seperti, melakukan operasi pengangkatan kista dengan prosedur laparoskopi (operasi dengan sayatan kecil untuk memasukkan selang berkamera dan alat penjepit untuk mengangkat kista).


Selain itu, cara perawatan dan pengobatan PCO bergantung pada beberapa faktor, yaitu:

  • Ukuran kista

  • Bentuk kista

  • Gejala yang dirasa

  • Usia pasien


Perbedaan PCO dan PCOS


Berbeda dengan PCOS, meskipun sama-sama menyerang ovarium, PCO pada umumnya tidak menyebabkan gangguan kesuburan wanita. Selain itu, ada beberapa perbedaan lain.


1. PCO adalah kelainan pada ovarium, PCOS adalah gangguan hormon


PCO bukan penyakit dan merupakan masalah pada ovarium yang sering dialami wanita. Sedangkan, PCO adalah gangguan hormon yang tidak seimbang yang dilepaskan oleh ovarium wanita.


2. PCO lebih banyak diderita daripada PCOS


Wanita lebih banyak yang menderita PCO dibanding PCOS. Seringkali ditemukan pada wanita usia subur melalui pemeriksaan ultrasonografi. Meski demikian, karena dapat hilang dengan sendirinya pada kondisi normal, PCO yang terkendali masih tidak berbahaya.


3. PCO normal risikonya terkait pada jumlah folikel ovarium, sedangkan PCOS dapat komplikasi dengan penyakit lain


PCO dapat hilang dengan sendirinya dan, kalau menimbulkan sakit serta segera ditangani, dokter dapat langsung mengatasinya. Sedangkan, PCOS dapat menimbulkan efek penyakit lain, yaitu diabetes, kardiovaskular, obesitas, dan kanker endometrium.


4. Ciri-ciri PCOS lebih mudah ditemukan dibanding PCO


Gejala PCOS sudah dapat terlihat sejak remaja atau memasuki masa pubertas, seperti jerawat, pertumbuhan rambut berlebih, berat badan bertambah. PCO bisa juga dimulai sejak remaja, tapi sering ditemukan tanpa sengaja melalui pemeriksaan ultrasonografi di kemudian karena tidak ada gejala yang tampak.


5. Peluang hamil lebih tinggi pada PCO dibanding PCOS


Wanita dengan PCO masih bisa hamil karena masih ada sel telur yang dilepaskan. Sedangkan, wanita yang memiliki PCOS cenderung lebih sulit untuk hamil karena kesuburan mereka juga terganggu. Di samping itu, wanita hamil yang memiliki PCOS punya risiko keguguran yang tinggi.


Perlu Moms ingat juga, ya, meskipun risiko PCO pada kesehatan--terutama kesuburan--lebih rendah dibanding PCOS, bukan berarti bisa diabaikan. Penderita PCO maupun PCOS tetap harus rutin berkonsultasi pada dokter supaya mendapatkan penanganan dan perawatan yang tepat. Demi kesehatan Moms juga, loh!


10 views0 comments
bottom of page