top of page

Kenali Gejala PCOS dan Cara Mengatasinya untuk Meningkatkan Kesempatan Hamil

Masih belum berhasil hamil hingga saat ini? Mungkin Anda merasa tidak ada masalah dengan kesehatan pribadi selama ini. Namun, ada baiknya untuk mencoba memeriksakan diri ke dokter. Pasalnya, bisa saja selama ini Anda telah memiliki atau mengalami beberapa gejala PCOS, yang menjadi salah satu penyebab penderitanya menjadi tidak subur (infertilitas).


Sindrom ovarium polikistik atau PCOS adalah gangguan hormon yang terjadi pada wanita di usia subur. Gangguan tersebut menyebabkan sel telur pada penderita PCOS tidak berkembang atau tidak dilepaskan selama ovulasi. Akibatnya, penderita sering mengalami gangguan menstruasi dan memiliki kadar hormon androgen yang berlebih.


Gejala PCOS


Setiap wanita sebaiknya mengenali gejala-gejala PCOS karena tidak hanya akan memengaruhi kesuburannya, tapi juga kesehatan secara umum. Gejala-gejala tersebut, antara lain:


1. Siklus menstruasi tidak teratur

Penderita PCOS sering mengalami waktu menstruasi yang tidak teratur. Periode menstruasinya bisa setiap 21 hari atau lebih dari 30 hari. Bahkan, ada yang hanya mendapat menstruasi 8-9 kali dalam setahun. Beberapa malah tidak pernah menstruasi lagi begitu menderita PCOS.


2. Rambut tumbuh lebat seperti pria

Hormon androgen yang berlebih menyebabkan tumbuhnya ciri-ciri fisik seperti pria pada tubuh penderita PCOS. Misalnya, rambut pada wajah, dagu, atau bagian tubuh lainnya tumbuh lebih lebih lebat seperti pria. Gejala ini disebut “hirsutism”.


3. Jerawat yang parah

Timbul juga jerawat yang parah di beberapa bagian tubuh, seperti pada wajah, dada, dan bagian punggung.


4. Mengalami kebotakan

Ciri fisik pria yang timbul pada penderita PCOS lainnya adalah rambut yang rontok parah. Bahkan, mengarah pada kebotakan, dengan pola seperti pria.


5. Kegemukan

Perlahan, berat badan penderita mulai naik hingga ia mengalami kegemukan, bahkan obesitas. Ia juga kesulitan untuk menurunkan kembali berat badannya.


6. Kulit menggelap

Beberapa bagian tubuh penderita PCOS jadi gelap, terutama pada sepanjang lipatan leher, selakangan, dan di bawah payudara.


7. Banyak kista di ovarium

Setelah didiagnosis dokter, akan ditemukan kantong-kantong kista (cystic) di sekitar sel telur


Penyebab PCOS


Hingga saat ini, belum diketahui pasti apa yang menimbulkan PCOS. Namun, ada beberapa faktor yang diperkirakan jadi penyebab PCOS, yaitu:


1. Kadar hormon insulin dalam tubuh yang tinggi


Hormon insulin berfungsi mengontrol bagaimana asupan yang Anda konsumsi diubah jadi energi. Suatu ketika, sel-sel tubuh tidak merespons insulin secara normal sehingga terjadi resistensi insulin. Akibatnya, kadar insulin dalam darah menjadi tinggi.


Resistensi insulin sering terjadi pada wanita dengan PCOS, terutama jika berat badannya berlebih atau mengalami obesitas. Dapat juga karena punya penyakit diabetes dalam keluarganya. Kadar insulin tinggi meningkatkan juga kadar hormon androgen.


2. Hormon androgen berlebih


Hampir setiap manusia memiliki hormon androgen. Hanya saja, kadar hormon androgen pada pria lebih tinggi dibanding wanita. Oleh karena itu, androgen sering disebut “hormon pria” karena mengontrol perkembangan fisik pria.


Kadar androgen yang lebih tinggi dari normal pada wanita membuatnya memiliki ciri fisik pria, seperti tumbuh rambut ekstra pada wajah dan jerawat yang parah. Selain itu, hormon androgen yang berlebih mengakibatkan ovarium memproduksi banyak kantong berisi cairan (cystic). Akibatnya, sel telur tidak berkembang sempurna dan ovarium gagal melepaskan sel telur secara teratur.


Infertilitas karena PCOS


PCOS bukan penyakit, melainkan gangguan hormon. Namun, PCOS sebaiknya tetap ditangani karena dapat mengganggu kesehatan. Salah satu gangguan kesehatan karena PCOS adalah siklus menstruasi yang tidak teratur pada wanita. Menstruasi yang tidak teratur dapat membuat wanita sulit hamil atau infertilitas.


Menurut Womenshealth.gov, PCOS dialami sekitar 5-10% wanita yang berada pada usia 15 - 44 tahun atau pada masa subur mereka. Umumnya, risiko mengalami PCOS meningkat ketika seorang wanita memasuki masa pubertas. Risiko terserang PCOS semakin tinggi jika Anda mengalami obesitas atau memiliki ibu, saudara wanita, atau bibi yang juga menderita PCOS--dengan kata lain, PCOS juga terjadi karena genetik atau keturunan.


Kebanyakan wanita mengetahui mereka menderita PCOS ketika sudah berumur 20-30. Itu pun diketahui setelah mereka merasa sulit hamil dan berkonsultasi pada dokter. Oleh karena itu, penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika Anda merasa memiliki gejala-gejala PCOS seperti disebutkan di atas.


Masalah kesehatan lainnya


Pentingnya memeriksakan diri ke dokter, terutama jika memiliki gejala-gejalanya, karena PCOS tidak hanya terkait infertilitas. PCOS bisa menimbulkan juga masalah kesehatan lainnya, seperti:

  • Diabetes

  • Darah tinggi

  • Kolesterol tinggi (dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke)

  • Gangguan tidur (sleep apnea)

  • Depresi dan gangguan kecemasan

  • Kanker endometrium


Cara Mengatasi PCOS


PCOS tidak dapat disembuhkan, tapi gejala PCOS dapat dikurangi. Oleh karena itu, penderita PCOS perlu memeriksakan diri ke dokter karena dokter akan memberikan diagnosis dan obat untuk mengurangi PCOS sesuai gejala yang dialami.


Pengobatan setiap orang akan berbeda-beda, tergantung gejala, rencana untuk punya anak, dan risiko kesehatan lainnya, seperti hirsutisme, jerawat parah, diabetes, hingga penyakit jantung. Umumnya, dokter akan mengkombinasikan dua jenis perawatan, yaitu:


1. Obat-obatan


Pil KB untuk membantu:

  • Melancarkan siklus menstruasi.

  • Menurunkan risiko kanker endometrium.

  • Menekan produksi hormon androgen dalam tubuh.

Obat lain untuk membantu menormalkan siklus haid dan membantu ovulasi, seperti:

  • Clomifene

  • Letrozole

  • Metformin

  • Spironolactone (mengurangi rambut lebat dan jerawat parah)


Ingat, Moms, semua obat-obat tersebut harus dikonsumsi berdasar resep dokter, ya. Apabila dokter tidak meresepkan, jangan coba-coba mengonsumsinya.


2. Mengubah gaya hidup


Konsumsi obat untuk penanganan gejala PCOS harus dibarengi juga dengan perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat. Oleh karena itu, dokter akan merekomendasikan:


  • Menurunkan berat badan dengan pola makan sehat (diet sehat) dan olahraga teratur. Berat badan yang turun mungkin akan menurunkan kadar glukosa dalam darah, menormalkan penggunaan insulin oleh tubuh, dan membantu menurunkan kadar hormon, sehingga meredakan PCOS.


  • Menghilangkan rambut tubuh yang berlebih. Untuk itu, dapat mencoba menggunakan krim, laser, atau elektrolisa.


3. Jaga berat badan ideal


Setelah menurunkan berat badan, jangan lupa menjaga berat badan ideal. Caranya, konsumsi makanan bergizi dan kaya serat, serta rutin berolahraga. Batasi mengonsumsi fast food, gorengan, makanan kaleng, minuman bersoda, minuman dengan banyak gula.


Kemungkinan hamil bagi penderita PCOS


PCOS memang dapat membuat penderitanya sulit hamil. Bukan berarti tidak dapat hamil sama sekali, loh. Dengan penanganan dan perawatan yang baik, penderita PCOS masih dapat hamil. Caranya adalah dengan mengupayakan supaya penderita PCOS tersebut dapat berovulasi, terutama dengan teratur.


Oleh karena itu, segera periksakan diri ke dokter mengenai kondisi PCOS tersebut. Dokter akan mencari jalan membantu ovulasi dan mengetahui masa subur, sehingga kesempatan hamil dapat meningkat. Selain itu, wanita dengan PCOS dapat mengupayakan kehamilan dengan bantuan teknologi, yaitu menggunakan cara in vitro fertilization.


Risiko kesehatan juga dapat terjadi pada penderita PCOS yang sedang hamil. Mereka dapat melahirkan bayi secara prematur, keguguran, tekanan darah tinggi, hingga mengalami diabetes. Oleh sebab itu, perlu kontrol rutin ke dokter kandungan selama hamil sehingga kondisi kesehatan ibu dan janin dapat terpantau.


PCOS memang tidak dapat disembuhkan secara total. Namun, dengan penanganan dan perawatan yang tepat, gejala dan risiko PCOS dapat dikurangi, sehingga memperbesar kesempatan untuk hamil.


25 views0 comments
bottom of page