top of page

Memanfaatkan cara berpikir si kecil untuk mendidik: Menyambung dan Mengarahkan

Pernah ga sih moms merasa kesulitan mendidik atau mengatur anak? Saat tantrum, atau punya keinginan yang besar, tidak jarang si kecil sulit dikendalikan ya moms. Ternyata moms, ada nih cara ajaib untuk dapat mendidik anak dengan lebih mudah, sesuai dengan cara kerja otak si kecil.


"Kita harus mampu memahami beberapa dasar pengetahuan sederhana dan mudah dikuasi tentang cara kerja otak, dengan begitu kita bisa lebih mampu memahami anak, menghadapi hal sulit lebih efektif dan membangun fondasi bagi kesehatan sosial, emosional, dan mental" (Daniel J. Siegel)


Satu prinsip dasar yang sudah familiar mengenai otak adalah bagian otak kiri dan kanan. Otak kita terbagi menjadi bagian kiri dan kanan, dan tentu masing-masingnya memiliki fungsi yang berbeda nih moms. Otak kiri bersifat logis, linguistik, dan literal, sedangkan otak kanan itu emosional, non verbal, melibatkan pengalaman.


Menariknya, si kecil belum dapat mengintegrasikan kedua bagian otak ini supaya bisa dimanfaatkan dengan optimal. Padahal, otak kiri yang logis dan otak kanan yang yang emosional perlu dimanfaatkan menjadi satu tim. Maka, kita hadir dengan tujuan untuk membantu si kecil menggunakan dua sisi otak secara bersamaan, membantu anak menjadi lebih terintegrasi agar dapat menggunakan seluruh otaknya dengan cara lebih terintegrasi. Gimana caranya? dengan menyambung dan mengarahkan.


Maksudnya yaitu dengan berkoneksi secara emosional dulu melalui otak kanan, setelah situasi terkendali baru kita hadirkan otak kiri si kecil untuk berpikir logis. Perlu diketahui nih moms, pada anak usia dini, otak kanan bekerja lebih dominan, terutama usia 3 tahun pertama. Mereka belum mampu menggunakan logika dan kata-kata, karena itu lah sering kali terasa, jika mereka menjalani hidup mereka sepenuhnya saat ini. Misalnya, saat anak sedang jalan kaki, dan melihat semut berbaris, maka otomatis si kecil bisa sangat lupa pada tujuan awalnya hihi


Seiring bertambahnya usia, moms pasti sampai pada fase dimana si kecil selalu bertanya "kenapa, kenapa, dan kenapa?" saat itu lah otak kiri si kecil mulai bekerja, mereka mulai ingin mengetahui hubungan sebab akibat yang ada dilingkungan sekitarnya.


Yuk perhatikan langkahnya sebagai berikut:


Langkah 1: Tersambung dengan otak kanan

Siapa yang pernah mengalami, anak meronta ingin menggunakan 2 sedotan disaat yg sama, atau menangis karena ingin jalan di tembok seperti laba-laba, kadang begitu konyol ya moms hehe. Tapi begitulah si kecil, kadang mereka belum dapat sama sekali menggunakan otak kirinya di waktu-waktu krusial, dan jika yang kita lakukan adalah berdebat menggunakan otak kiri, anak pasti berpikir bahwa orang tuanya tidak memahami dan memerdulikan perasaaannya. Maka pada saat ini lah strategi yang ampuh dilakukan adalah menyambung dengan otak kanannya dulu secara emosi.


Yang perlu kita lakukan adalah memanfaatkan isyarat-isyarat nonverbal seperti sentuhan fisik, ekspresi wajah penuh empati, nada lembut, dan menjadi pendengar yg baik. Menurut Daniel J. Siegel, orang tua yang mampu berbicara dengan anak tentang perasaaan mereka, memiliki anak-anak dengan kecerdasan emosi yang baik dan lebih mampu memahami perasaan mereka sendiri dan orang lain. Setelah kita dapat menghubungkan diri dan berkomunikasi dengan otak kanan anak, barulah kita bisa mendekati otak kiri dan membahas persoalannya. Contohnya:

"Oh iya adek sedih ya ingin jalan seperti laba-laba"

"Adek mau mama peluk, sayang?"

"Iya mama paham, pasti sedih ya"


Langkah 2: Mengarahkan otak kiri

Setelah tersambung dan terkoneksi secara emosi, kita bisa menggiring si kecil menuju otak kiri dengan menjelaskan secara logis mengenai permasalahan yang ada, setelah terarah baru kita dapat mengarahkan otak kiri melalui penjelasan dan bersama-sama melakukan perencanaan logis mengenai apa yang perlu dilakukan selanjutnya. Contohnya:

"Menurut adek, apa yang bisa adek lakukan jika seperti itu?"

"Setelah ini apa yang mau adek lakukan?"

"Menurut adek, itu perbuatan salah atau benar ya?"

21 views0 comments

Kommentare


bottom of page