top of page

Jangan panik! Simak tips penanganan si kecil yang alergi

Bayi moms mengalami ruam atau adanya bagian kulit yang kasar. Atau mungkin si kecil sering gatal-gatal dan bersin. Gejala seperti ini bisa jadi merupakan tanda alergi. Seperti orang dewasa, bayi dapat memiliki alergi terhadap makanan yang mereka makan, hal-hal yang mereka sentuh, dan partikel tak terlihat yang mereka hirup di rumah atau di luar ruangan.


Sistem kekebalan tubuh kita memiliki mekanisme untuk bereaksi jika ada benda atau zat yang masuk ke dalam tubuh untuk membasmi benda asing tersebut karena dianggap berbahaya, seperti kuman, virus, dan racun. Namun, penderita alergi memiliki respon sistem kekebalan yang berlebihan, termasuk untuk benda atau zat yang sebenernya tidak berbahaya bagi tubuh.


Ketika bayi moms memiliki gejala alergi, mencari penyebabnya menjadi hal yang sulit karena si kecil tidak dapat menggambarkan gejala tersebut. Ada banyak alergi spesifik yang dimiliki bayi, meskipun umumnya dapat dibagi menjadi salah satu dari tiga kategori: makanan dan obat-obatan; lingkungan; serta pengaruh musiman.


1. Alergi makanan dan obat-obatan

Reaksi alergi terhadap makanan atau obat-obatan biasanya terjadi segera setelah suatu dikonsumsi. Mereka bisa sangat ringan sampai dapat mengancam jiwa. Gejala alergi makanan atau obat mungkin muncul dalam beberapa menit, hingga satu atau dua jam kemudian. Beberapa tanda alergi obat, seperti ruam, mungkin tidak muncul selama beberapa hari. Tanda-tanda alergi makanan dan obat-obatan yang paling umum meliputi:

  • Gatal-gatal atau ruam kemerahan

  • Bengkak

  • Mengi atau sesak napas

Beberapa gejala alergi diatas bisa memicu gejala lain yang lebih serius seperti bengkak pada lidah, mual, muntah, rasa sakit di perut hingga shock. Ini yang biasa disebut anafilaksis atau suatu reaksi alergi yang parah dan berpotensi mengancam nyawa. Untuk anak-anak, alergi makanan yang parah adalah alasan paling umum pemicu anafilaksis, tetapi dalam kasus yang jarang terjadi, obat-obatan seperti antibiotik dan aspirin dapat menjadi penyebab.

Contoh bahan makanan yang dapat memicu reaksi alergi adalah:

  • susu sapi

  • telur (terutama bagian kuning yang tidak boleh dimakan mentah atau dimasak sebentar)

  • makanan yang mengandung gluten, termasuk gandum, barley dan rye

  • kacang-kacangan dan biji-bijian (kacang tanah, kedelai)

  • makanan laut (ikan, udang, kerang; jangan disajikan mentah atau dimasak sebentar)

2. Alergi akibat lingkungan

Meskipun lebih jarang terjadi pada bayi, alergi terhadap debu, hewan peliharaan, jamur, serbuk sari, sengatan serangga, dan hal-hal lain di lingkungan dapat memicu gejala alergi seperti:

  • bersin & pilek

  • mata merah dan gatal

  • batuk, mengi, dan sesak dada

Bayi moms juga dapat mengalami gatal-gatal, ruam, atau bengkak jika kulit mereka terpapar alergen atau sesuatu yang sensitif bagi mereka. Shampoo, sabun, deterjen, dan produk serupa juga dapat menjadi pemicu umum untuk reaksi yang disebut dermatitis kontak.


3. Alergi musiman

Gejala utama alergi musiman, yang biasanya disebabkan oleh alergen nabati/plant-based, mirip dengan gejala alergi akibat lingkungan. Jika si kecil mengalami gejala alergi hanya pada waktu-waktu tertentu dalam setahun, mereka mungkin memiliki alergi musiman.


Lalu, jika si kecil terdeteksi mengalami jenis alergi diatas, moms tidak perlu panik. Ikuti langkah-langkah penanganannya.

  1. Rekam semua potensi alergen baik yang baru dikonsumsi ataupun akibat kontak fisik

  2. Amati dan catat reaksi alergi yang terjadi pada anak. Kapan muncul alergi, jenis gejala yang timbul hingga durasi timbulnya reaksi alergi

  3. Susui si kecil dengan ASI (jika masih mengonsumsi ASI)

  4. Basuh area ruam dengan air hangat setelah itu olesi lotion khusus **untuk penanganan ruam. Bisa juga dengan lotion atau obat yang mengandung antihistamin.

  5. Gunakan inhaler ketika si kecil mengalami kesulitan bernapas

Gejala alergi ringan akan datang dan pergi dengan cepat dan tidak memerlukan kunjungan dokter segera. Namun, jenis reaksi dan pencetusnya perlu diingat untuk dapat dikonsultasikan dengan dokter di jadwal pertemuan moms selanjutnya.


Tidak hanya itu, moms juga akan lebih tenang dan siap jika gejala alergi yang sama muncul di kemudian hari. Jika gejala tidak mereda dalam sehari atau bahkan memburuk, hubungi dokter anak Anda dan jelaskan apa yang telah moms amati.

24 views0 comments
bottom of page