Pertama kali si kecil mulai memanjat sofa memang tampak menggemaskan. Anda mungkin tidak berhenti tertawa dan tersenyum. Akan tetapi, beberapa bulan kemudian, perasaan bahagia tersebut dapat berganti dengan rasa cemas melihat anak Anda sering mencoba menjat setiap objek vertikal di hadapannya. Anda pun dihadapkan pada pertanyaan: dicegah atau biarkan saja?
Mengapa Anak Balita Memanjat?
Sekitar usia 18 bulan, anak mulai bisa mengontrol gerakan tubuh mereka. Si kecil mulai menyadari bahwa mereka dapat melempar bola, berlari melintasi ruangan, dan menaiki sofa. Awalnya, anak hanya ingin duduk di sofa seperti ibu dan ayahnya. Setelah mereka mengetahui punya “kekuatan”, mereka mulai mengeksplorasi untuk melakukan aktivitas fisik lain tersebut sendiri.
Bagi beberapa anak, pengalaman terjatuh hingga timbulnya rasa takut berada di tempat yang tinggi cukup untuk mencegah mereka memanjat lebih tinggi atau sering lagi. Mereka juga mungkin mudah untuk diingatkan dengan tegas bahwa kursi atau sofa adalah untuk duduk dan rak buku bukan tangga.
Namun, ada juga tipe anak yang tetap sulit untuk dihentikan dari kesukaannya memanjat. Bagi balita, terutama ketika berumur dua tahun, memanjat adalah hal yang mengasyikkan. Mereka ingin menggunakan kekuatan tubuh dan memuaskan rasa ingin tahu seperti apa berada di atas atau ada barang apa di atas rak. Selain itu, ketika melihat teman atau anak-anak lain sebayanya yang juga gemar memanjat, anak Anda akan mencoba menirunya.
Cara Mengatasi Anak yang Suka Memanjat
Orang tua mungkin sulit mengendalikan perilaku memanjat meskipun dapat merusak barang-barang di sekitarnya. Tentu saja, kecemasan utama bagi orang tua adalah keselamatan. Ada risiko terjatuh sehingga menimbulkan luka goresan atau terbentur, bahkan cidera yang lebih serius.
Untuk mencegah risiko-risiko tadi, bukan dengan melarangnya. Memanjat adalah tahapan perkembangan kemampuan motoriknya. Anak dapat belajar mengembangkan kekuatan, kelenturan, dan keseimbangannya. Di tambah lagi, memanjat dapat jadi cara bagi si kecil untuk belajar tentang lingkungan sekitar dan meningkatkan rasa percaya dirinya.
Tidak hanya itu, jika Anda sering melarangnya untuk memanjat--bahkan sambil memarahi dan berteriak-teriak--bisa-bisa melahirkan perilaku baru pada anak, yaitu melakukan hal-hal yang dilarang untuk menarik perhatian orang tuanya.
Yang dapat Anda lakukan adalah mencari tahu alasan si kecil memanjat dan mengarahkan keinginannya untuk memanjat pada tempat yang tepat. Berikut cara-cara mengakomodasi keinginan anak untuk memanjat.
1. Berikan waktu bermain
Bawa anak ke taman bermain anak (playground) supaya dia bisa bergerak aktif, termasuk menggunakan mainan untuk memanjat di tempat tersebut. Setelah 1-2 jam, mereka akan merasa capek dan ingin beristirahat.
2. Berikan ruang aman untuk memanjat
Jika Anda ingin si kecil tetap bermain dalam rumah, sediakan tempat yang aman untuk bermain. Misalnya, dengan menyimpan banyak bantal sofa atau material lunak lainnya yang dapat mereka susun untuk bermain memanjat.
Dapat juga dengan memberikan mainan untuk memanjat yang aman--seperti, hide and slide climber. Adanya teman bermain juga dapat mengalihkan pikiran anak dari keinginan memanjat. Jadi, jika tidak ada saudara (kakak), undang anak lain untuk bermain bersamanya.
4. Antisipasi kecelakaan
Singkirkan kursi reyot, rak buku, atau meja samping. Pastikan benda-benda, seperti cermin, TV, rak buku besar, tertambat dengan aman ke dinding. Jangan pernah meninggalkan tangga portable atau bangku tanpa pengawasan. Serta, jangan membuat anak tergoda untuk memanjat dengan meletakkan benda-benda yang dia sukai atau inginkan pada rak yang tinggi.
3. Tetap disiplin tanpa melarang
Anda bisa bersikap lunak pada anak ketika di rumah dan mengijinkannya memanjat pada tempat-tempat tertentu. Namun, jika harus pergi ke luar rumah, ada tempat-tempat dia tidak bisa memanjat sama sekali. Misalnya, di foodcourt mall atau rumah kerabat yang tidak memiliki pelindung keamanan aktivitas anak. Ingatkan pada anak tentang hal tersebut, tapi hindari berkata bahwa memanjat itu dilarang, ya, Moms.
Comentarios