top of page

Cara Melatih Anak Membereskan Mainan, Lebih Rapi dan Belajar Tanggung Jawab sejak Dini!

Sama seperti orang dewasa yang baru akan membereskan barang-barangnya ketika selesai bekerja, anak juga menyimpan mainannya di sembarang tempat selama mereka beraktivitas (bermain). Hal ini mungkin dimaklumi mengingat aktivitas anak yang hanya bermain. Namun, tidak ada salahnya juga meminta mereka bereskan mainan yang digunakan setelah selesai. Tidak hanya akan meringankan Anda, tapi juga mengajari anak beberapa hal yang bermanfaat pada perkembangannya.


8 Cara Melatih Anak Membereskan Mainan dengan Mudah


Mainan berserakan merupakan pemandangan umum pada setiap rumah yang ditinggali anak kecil. Sepanjang hari, meski sudah Anda rapikan, mainan akan kembali berserakan selama anak masih beraktivitas. Oleh karena itu, orangtua sering melakukan dua hal, membiarkan mainan berantakan--dengan asumsi, anak akan bermain lagi sewaktu-waktu--dan merapikannya ketika mereka tidur di malam hari.


Namun, moms, ada pilihan lain lagi. Ketika anak mulai berusia dua tahun, ajarkan dan minta mereka bereskan mainan tersebut setelah selesai bermain. Jangan menganggap permintaan beres-beres mainannya tersebut sebagai pemaksaan, ya. Apalagi, mengajarkan anak untuk membereskan mainan memang bukan hal mudah.


Namun, ingat saja, melatih kebiasaan membereskan mainan tersebut bukan hanya membuat ruangan terlihat lebih rapi, tapi bermanfaat juga untuk anak sendiri. Dari mengasah motorik, melatih kemampuan kognitif, hingga memupuk rasa tanggung jawabnya.


Berikut cara mengajak anak membereskan mainan bersama Anda:


1. No TV/YouTube sebelum rapi


Cara ini dapat Anda lakukan kalau sering memberikan anak kesempatan nonton TV atau YouTube. Tampak seperti “ancaman”, tapi cara ini memang efektif membuat anak membereskan mainannya. Mereka pun akan belajar bahwa merapikan mainan tidak memakan waktu lama, sehingga masih ada waktu untuk menonton. Supaya tidak terasa “mengancam”, ucapkan larangan menontonnya dengan lembut, tapi tetap tegas.


2. Nyanyikan lagu tentang kerapian


Tempat playgroup atau daycare sering memasang atau menyanyikan lagu tentang kerapian ketika waktunya membereskan mainan. Anda dapat mencobanya ketika di rumah. Ajak mereka bernyanyi tentang lagu kerapian sambil membereskan mainannya. Dapat juga dengan memperdengarkan lagu tersebut dari YouTube atau pemutar musik di ponsel.


3. Mulai dari diri Anda sendiri


Anak adalah peniru alami. Jika mereka melihat rumah dalam keadaan berantakan atau Anda sendiri jarang membereskan barang-barang Anda, mereka akan mengira itulah “standar” keadaan rapi dalam rumah. Jadi, mereka akan meniru apa yang mereka lihat atau yang orangtuanya lakukan. Oleh karena itu, sebelum meminta mereka membereskan mainan, jaga dulu kerapian dalam rumah oleh Anda sendiri.


4. Beri komentar positif mengenai kerapian


Jangan ragu untuk berkata betapa senang dan puasnya Anda kalau melihat ruangan rapi dan bersih. Hindari menggerutu bahwa mainan anak yang berantakan membuat ruangan tidak enak dilihat.


Lebih baik minta mereka membereskannya nanti sambil berkata bilang bahwa ruangan yang rapi akan membuat anak terasa lebih nyaman. Dengan cara begitu, Anda juga mengembalikan perasaan positif dan senang pada anak, sehingga membuat mereka bersemangat bereskan mainannya.


5. Bacakan buku dengan tema kerapian


Sesekali--di waktu luang atau menjelang tidur--bacakan buku yang bercerita mengenai kerapian dan manfaatnya bagi mereka. Pilih buku bergambar yang menarik sehingga anak dapat belajar bagaimana membedakan antara kondisi rumah yang rapi dan berantakan. Di samping itu, membacakan buku bagi anak juga bermanfaat melatih kemampuan berbahasa dan meningkatkan daya ingatnya. Dapat double manfaat, deh!


6. Perbaiki atau tambahkan tempat menyimpan mainan


Bagaimana anak mau membereskan mainan kalau tempat untuk menyimpannya kurang memadai? Bisa karena jumlahnya kurang atau tidak mudah dijangkau oleh anak. Dampaknya, anak jadi malas merapikan mainan karena merasa tempat menyimpan mainannya tidak “men-support” mereka untuk beres-beres. Jadi, jangan ragu untuk menambah tempat penyimpanan mainan dengan yang lebih berkualitas dan memadai.


7. Ulangi permintaan untuk membereskan mainan yang ada sebelum mengeluarkan yang lainnya


Ajarkan anak untuk menyimpan dulu mainan yang telah mereka gunakan sebelum mengeluarkan (memainkan) barang yang lain. Hal ini mungkin awalnya sulit, tapi jangan bosan untuk mengulangi permintaan tersebut.


Cara ini bermanfaat membuat anak-anak memahami konsep bahwa setiap benda ada tempat untuk menyimpannya (selain lantai). Serta, memberikan pengertian bahwa lebih mudah merapikan sambil beraktivitas, daripada melakukannya dalam satu waktu--di malam hari atau sebelum tidur.


8. Tahan diri untuk mengoreksi kerapiannya


Kadang, orang dewasa suka gatal melihat anak meletakkan barang--yang menurut kita--tidak “benar”. Namun, tahan diri untuk langsung mengoreksi usaha mereka. Anda dapat merapikannya lagi nanti setelah anak tidur atau tidak bermain lagi. Lebih baik, langsung puji mereka yang “berhasil” bereskan mainan setelah beraktivitas. Mereka pun bisa paham sudah ada di “jalur yang benar” untuk menjaga kerapian ruangan.


27 views0 comments
bottom of page